Kamis, 04 Oktober 2012

Syahadat Rasul

Syahadat2.gif
Makna Syahadat Rasul
Kata "bersaksi" menunjukkan kemantapan dalam keyakinan. 
Sebagaimana dijelaskan dalam artikel tentang syahadat tauhid , tingkat keyakinan seseorang akan semakin kuat ketika dia telah menyaksikan sesuatu (aenul yaqin), ketimbang keyakinan yang ia dapatkan dari sebuah kabar (khabaru yaqin). 
Namun demikian, dalam kasus tertentu khabaru yaqin bisa sama kuatnya dengan ainul yaqin. Bila seorang kyai yang sangat jujur ​​mengatakan bahwa ia memiliki emas 24 karat seberat 727 gr, maka Anda akan sangat mempercayainya tanpa harus capek-capek melihat dan mengukurnya, bukan? Nah, bagaimana jika yang memberi informasi adalah Allah sang Maha Benar?
Karena itulah, untuk dapat bersaksi tentang keberadaan Nabi Muhammad (syahadat rasul) tidak harus melihatnya langsung. Bukankah Allah sang Maha Benar telah mengatakannya dalam QS Al Fath 29 :
48:29

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS . Al Fath 29 )

Maksud "aku bersaksi" dalam syahadat rasul pada, adalah sebuah pengakuan keyakinan berkualitas tinggi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. 


Jika makna syahadat tauhid adalah: 
- Tidak ada yang patut disembah selain Allah 
- Tidak ada yang patut ditakuti selain Allah 
- Tidak ada yang patut dipentingkan selain Allah 

Maka makna syahadat rasul adalah: 
- Tidak ada manusia yang patut dicontoh selain Nabi Muhammad 
- Tidak ada manusia yang patut dipercaya selain Nabi Muhammad 
- Tidak ada manusia yang patut ditakuti selain Nabi Muhammad

Tentu saja kita bisa mencontoh orang biasa, asal tidak bertentangan dengan petunjuk Nabi. Kita juga bisa percaya pada orang lain, tapi harus lebih percaya kepada Nabi Muhammad. Kita juga takut kepada atasan kita, tapi tidak bisa melebihi takutnya kepada Nabi.

Contoh Makna Syahadat Rasul


  • Banyak ditemukan orang yang lebih bangga memperpanjang kumisnya ketimbang memperpanjang jenggotnya. Ini berarti mereka lebih bangga mencontoh Hitler ketimbang mencontoh Nabi Muhammad SAW.Memanjangkan jenggot, dan pangkas kumis bukan sekedar mencontoh Nabi Muhammad tapi lebih dari itu ... mengapa? Karena beliau bersabda:

"Bedakanlah kalian dengan orang-orang musyrik, yaitu banyakkanlah jenggotmu dan pangkaslah kumismu." (Bukhari Muslim)
Ingat makna syahadat rasul, tidak manusia yang patut dicontoh kecuali Nabi Muhammad. Ayo perbaiki kualitas syahadat rasul kita, tebas kumis dan panjangkan jenggot!
  • Baru-baru ini seorang dokter mengungkapkan hasil risetnya bahwa makan buah sebelum makan nasi lebih baik ketimbang makan nasi dulu baru makan buah.Buah yang dimakan setelah nasi kurang memberikan manfaat bagi tubuh, sia-sia karena bisa membusuk sebelum dicerna oleh tubuh. Pencernaan karbohidrat dan protein (nasi + lauk) membutuhkan proses lama. Buah yang kita makan setelah nasi menunggu giliran (antri) berjam-jam untuk dapat diproses dalam tubuh.Ruginya, buah yang belum sempat dicerna dapat mengalami pembusukan dan bersifat toxic (racun). Coba Anda gigit apel dan letakkan di meja. Hanya dalam beberapa menit saja apel tersebut sudah mulai terjadi proses pembusukan! 
Dengan ditemukannya riset ini, maka jutaan manusia mengubah kebiasaan buruknya yang selama ini mereka lakukan. Sekarang mereka makan buah sebelum makan nasi ...
Pola makan sehat seperti ini semestinya sudah dicontohkan Rasul 1400-an tahun yang lalu.Saudara-saudara kita yang konsisten menjalankan sunnah rasul semacam itu adalah Jamaah Tabligh. Mereka makan buah sebelum makan nasi, dilakukan jauh sebelum ditemukannya fatwa dokter ahli kesehatan seperti saya uraikan di atas. Meskipun ketika itu kelihatannya aneh, tapi demi menegakkan syahadat rasul mereka melakukannya. Ini tentu karena mereka telah mengetahui makna syahadat rasul.
Nah, untuk kita yang makan buah sebelum makan nasi karena lebih percaya kepada seorang dokter, maka yang kita peroleh hanya faktor kesehatannya saja.Tidak mendapatkan barokah dan pahala mengikuti sunnah rasul. Nilai syahadat rasul kita diragukan karena kita lebih percaya kepada seorang dokter ketimbang percaya pada rasul. Bukankah makna syahadat rasul adalah tidak ada manusia yang patut dipercaya selain Rasul? Mengapa kita lebih percaya pada dokter ketimbang percaya pada nabi?
  • Anda seminggu tidak masuk kantor tanpa alasan, kemudian Anda diancam PHK ... Anda pasti takut, bukan? Pasti takut, dong! Buktinya Anda tidak pernah melakukannya. Demikian juga jika Anda seminggu tidak masuk masjid untuk shalat berjamaah , Anda juga diancam oleh Rasul sesuai hadits Bukhari-Muslim. Baca artikel: Tidak Shalat Berjamaah? Anda Bisa Dipecat! Apalagi Anda sudah bertahun-tahun tidak selalu masuk masjid untuk shalat berjamaah ... tidak takutkah Anda terhadap ancaman Rasulullah?

Jika Anda tidak berani 7 hari meninggalkan kantor, tapi Anda berani 7 hari (bahkan 7 tahun) meninggalkan masjid ... itu artinya Anda lebih takut pada manager ketimbang takut pada rasul. Lantas bagaimana nilai syahadat rasul Anda? Bukankah makna syahadat rasul adalah tidak manusia yang patut ditakuti kecuali Nabi Muhammad? 



Semoga Kita semua bisa melaksanakan nilai-nilai Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul dengan baik, dan semoga kita semua menjadi Ummat Muhammad dan menddapatkan Syafa'atnya kelat di Yaumul Mahsar. Amin Ya Rabbal 'Alamin


Salam  kenal "Cak Zein"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar