Senin, 18 Februari 2013

Bab Nikah

I.     Menikah Untuk Solusi Terbaik

        Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah diciptakannya pasangan-pasanganmu dari jenismu sendiri,
agar kamu cenderung padanya. Dan Allah menjadikan di antara kalian perasaan tenteram dan kasih
sayang. Pada yang demikian ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
      
      Ketika tiba masa usia aqil baligh, maka perasaan ingin memperhatikan dan diperhatikan lawan jenis begitu bergejolak. Banyak perasaan aneh dan bayang-bayang suatu sosok berseliweran tak karuan. Kadang
bayang-bayang itu menjauh tapi kadang terasa amat dekat. Kadang seorang pemuda bisa bersikap acuh
pada bayang-bayang itu tapi kadang terjebak dan menjadi lumpuh. Perasaan sepi tiba-tiba menyergap ke
seluruh ruang hati. Hati terasa sedih dan hidup terasa hampa. Seakan apa yang dilakukannya jadi sia-sia.
Hidup tidak bergairah. Ada setitik harapan tapi berjuta titik kekhawatiran justru mendominasi.
Perasaan semakin tak menentu ketika harapan itu mulai mengarah kepada lawan jenis. Semua yang
dilakukannya jadi serba salah. Sampai kapan hal ini berlangsung? Jawabnya ada pada pemuda itu sendiri.
Kapan ia akan menghentikan semua ini. Sekarang, hari ini, esok, atau tahun-tahun besok. Semakin
panjang upaya penyelesaian dilakukan yang jelas perasaan sakit dan tertekan semakin tak terperikan.
Sebaliknya semakin cepat / pendek waktu penyelesaian diupayakan, kebahagiaan & kegairahan hidup
segera dirasakan. Hidup menjadi lebih berarti & segala usahanya terasa lebih bermakna.
Penyelesaian apa yang dimaksud? Menikah! Ya menikah adalah alat solusi untuk menghentikan berbagai
kehampaan yang terus mendera. Lantas kapan? Bilakah ia bisa dilaksanakan? Segera! Segera di sini jelas
berbeda dengan tergesa-gesa. 

          Untuk membedakan antara segera dengan tergesa- gesa, bisa dilihat dari
dua cara:

Pertama, tanda-tanda hati
Orang yang mempunyai niat tulus, kata Imam Ja'far, adalah dia yang hatinya tenang, sebab hati yang
tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niat murni
untuk Allah dalam segala perkara. Kalau menyegerakan menikah karena niat yang jernih, Insya Allah hati
akan merasakan sakinah, yaitu ketenangan jiwa saat menghadapi masalah-masalah yang harus
diselesaikan. Kita merasa yakin, meskipun harapan & kekhawatiran meliputi dada. Lain lagi dengan
tergesa-gesa. Ketergesaan ditandai oleh perasaan tidak aman & hati yang diliputi kecemasan yang
memburu.

Kedua, tanda-tanda perumpamaan
Ibarat orang bikin bubur kacang hijau, ada beberapa bahan yang diperlukan. Bahan paling pokok adalah
gula & kacang hijau. Jika gula & kacang hijau dimasukkan air kemudian direbus, maka akan didapati
kacang hijau tidak mengembang. Ini namanya tergesa-gesa. Kalau gula baru dimasukkan setelah kacang
hijaunya mekar ini namanya menyegerakan. Tapi kalau lupa, tidak segera memasukkan gula setelah
kacang hijaunya mekar cukup lama orang akan kehilangan banyak zat gizi yang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar